Thursday, March 1, 2012

Analisa Kelayakan Penambangan Batubara Di CV. AIR MATA EMAS



ABSTRAK

Nama : Abdullah Syukron ; Npm : 0710024427001 ; Laporan Praktek Kerja di CV. AIR MATA EMAS Sawahlunto - Sumbar ; Judul : Analisa Kelayakan Penambangan Batubara Di CV. AIR MATA EMAS Kab. Sawahlunto, Prov. Sumatera Barat; Pembimbing : Drs. Murad, MS, MT.


Sawahlunto merupakan salah satu daerah pertambangan di Indonesia, yang memiliki sumber daya alam yang sangat besar berupa batubara. Sumber daya mineral dan sumber daya energi tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dan diusahakan. Sampai saat ini konsumsi energi domestik kita masih terpaku pada minyak dan gas bumi, oleh karena itu pemerintah berusaha mencari energi alternatif lain yaitu batubara yang merupakan sumber daya alam yang mempunyai cadangan yang cukup besar di Negara ini.

Salah-satu perusahaan tambang yang mendapatkan izin dari Pemerintah Kota Sawahlunto untuk melakukan kegiatan usaha penambangan batubara, yaitu CV. Air Mata Emas yang merupakan perusahaan tambang swasta yang bergerak dalam bidang usaha penambangan batubara, sesuai dengan dilakukan penyesuaian dari Kuasa Pertambangan (KP) menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dalam Surat Keputusan Walikota Sawahlunto Nomor 05.80.PERINDAGKOP TAHUN 2010 tanggal 27 April 2010 tentang Persetujuan Perubahan Kuasa Pertambangan Eksploitasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi, sesuai dengan yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Kondisi geologi daerah CV. Air Mata Emas yang dipengaruhi oleh adanya batu lempung sehingga untuk mencapai lapisan batubara harus mengupas OB yang terdiri dari sandstone dan lempung. Dengan demikian pemberaian dilakukan dengan dozing, sehingga kegiatan operasi pemuatan material lebih optimal.

Hasil pendapatan perusahaan dari penjualan batubara dengan target produksi 9.000 MT setiap bulannya (1 = 25 hari kerja) adalah Rp. 2.970.000.000, dan total biaya operasional untuk setiap 1 (satu) ton batubara sampai ke PT. PLN (PLTU Sinjantang) adalah Rp. 296.447/MT, serta keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan batubara per ton selama sebelum tercapai ROI adalah Rp. 39.500,64 dan keuntunga yang diperoleh dari hasil penjualan batubara per ton setelah tercapai ROI adalah Rp. 33.824,66/MT.

Sistem investasi untuk pembelian peralatan dengan cara leasing akan lebih memberikan keuntungan dalam jangka panjang, karena dalam jangkan waktu 4 tahun alat tersebut sudah menjadi milik perusahaan. Apabila investasi dengan cara leasing dirasa cukup berat, maka pekerjaan tambang ini sebaiknya dilakukan dengan sistem sub kontraktor atau rental alat.

2 comments:

  1. mohon maaf, apakah filenya bisa diupload lagi pak. link download yang sebelumnya sdh mati. terima kasih pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf gak di respon, blog ini sudah lama tidak saya kelolah

      Delete

Silahkan tuliskan komentar anda...!!!

Popular Posts

Terbaik Untuk Anda